Kalian mau tanya apa?

mau tanya ada apa dengan ku?
jangakan kalian, aku sendiri tidak tau ada apa dengan ku,,,,
saat ini lah aku benar2 tidak mengenal diriku sendiri
tidak tau apa yang ku inginkan, tidak tau apa yang tidak ku inginkan
melangkah atau diam tidak bisa ku putuskan
ada sesuatu yg menyelubungi ini semua
aku tau atau pura2 tidak tau, aku pun tak tau
tapi pasti ada sesuatu,,,
beberapa kali bisa kurangkai petunjuk-petunjuk yang ada
lalu detik berikutnya semua hancur lagi

orang akan bilang ini karma,,,
mungkin saja iya,,,
buah kesombonganku atau dosa-dosaku
ini karma sempurna
penderitaan yang sempurna
karena aku tak mengenal diriku sendiri

aku bersalah pada banyak orang
orang tua, keluarga, rekan dan yang lain
tapi yang paling fatal adalah aku berdosa pada diri ku sendiri
tak membiarkan diriku berkembang lebih besar dan kuat
melumpuhkan diriku hingga tak mampu menolong diri sendiri
dosa yang amat sangat besar dan sangat sakit balasannya

aku harus mulai meminta maaf,,,
memilah semua kegalauan,,,
mungkin dimulai dengan diriku
meminta maaf dan memaafkan diriku setulusnya
memahami dan mengerti diriku
menyayangi dan mencintai diriku
memberi kesempatan dan dorongan
membiarkan diriku menikmati kebebasan
lalu apakah aku bisa?
aku harus mulai dari mana?
apa yang harus ku lakukan?

A K U

aku
yang lemah ini
merangkak mencari jalan
tak ingin memaksakan kaki berdiri

aku
yang penakut ini
memicingkan mata
mencari sinar di bawah teriknya matahari

aku
yang kecil ini
mengkerut tak ingin bergerak
tak ingin mengganggu pejalan kaki

aku
yang tak berwujud
mencari tangan dan kepalaku
mencoba menggunakannya melewati waktu

aku
yang bermimpi
diselimuti kesejukan
tak ingin meranjak tetap memejamkan mata

aku
yang hampa
tak ingin kemana-mana
tak punya kendali atas tubuhku

aku
yang sendiri
tak ingin apa-apa
hanya ingin mengakhiri

B E L I A U

apa kamu kenal beliau?
beliau ,,, dia lah beliau ,,,
aku adalah sebatang pohon kecil dalam pot kesayangan beliau ,,,
tak pernah beliau lupa menyirami ku
tak pernah beliau biarkan ulat memakan daun ku
lihatlah perhatian beliau hingga daun-daun ku hijau dan segar
senang sekali diperhatikan oleh beliau
beliau ,,, maaf kan aku karena belum memberi mu sekuntum bunga
aku juga tidak mengerti mengapa
padahal begitu besarnya perhatian beliau
beliau selalu menyirami aku hingga tak pernah haus
beliau selalu mengingatkan ku untuk berjemur
beliau adalah segalanya bagiku
seandainya beliau tau ,,,
aku sangat ingin mendengar suara merdu beliau
bernyanyi untuk ku atau sekedar bercerita

HANYA AKU

Aku si sombong,,,
Oh,,, tenang,, orang-orang tidak tau
Mereka tidak tau apa-apa tentang aku
Aku hanya si siput kecil d balik cangkang

Aku si sombong,,,
Aku bisa segalanya jika aku mau
Dan sekali lagi mereka tidak tau
Mereka hanya melihat si pelamun

Aku si sombong,,,
Tidak ada yang aku takuti
Aku punya cangkang yang keras
Mereka tidak akan menemukan aku

Aku si sombong,,,
Punya segalanya yang aku butuhkan
Aku tak butuh mereka dan semua yang terbaru
Aku si sombong yang punya segalanya di dalam cangkang kecilku

PERKENALKAN,,,,,

Aku seorang pejalan waktu,,, dari jendela, ku nikmati indahnya perjalanan. Di luar sana hujan dan kemarau silih berganti menciptakan senyum dan tangis. Aku disini, di balik jendela mengamati mereka kehujanan, bermain dengan rintik hujan. Mereka yang tersiram teriknya matahri berbondong-bondong menuju pantai, berjemur sambil menikmati segelas air dingin.

Aku pejalan waktu, duduk diam mengikuti waktu membawaku ke ujung jalan. Waktu berkata ini adalah sebuah perjalanan rahasia, tak ada yang tau kapan berakhir dan di mana akan berakhir. Aku duduk di balik jendela, sesekali mengingat jalan yg telah aku lalui,,, jarang sekali aku membayangkan jalan yang ada d depanku. Sempat di awal perjalanan aku bertanya-tanya kepada waktu, apa yang ada di depan nanti? Bahkan aku sering meminta kepada waktu untuk membawaku ke suatu tempat yang sangat ku inginkan,,,, Waktu, ini perjalanan yang sangat panjang. Aku hampir lupa kemana saja tempat-tempat yg aku impikan dulu. Apakah aku sudah lupa?

Aku pejalan waktu, hanya diam duduk di balik jendela. Jika dulu aku tau ini perjalanan yang sangat panjang, aku ingin ikut bermain hujan dan disiram teriknya matahari. Waktu,,, apakah ini sudah terlambat jika aku ingin kau membawaku menikmati hujan dan sinar matahari? Waktu,,, kemana kita akan pergi? Masih lamakah perjalanan ini? Waktu,,, apakah di ujung sana aku akan disambut atau diacuhkan? Waktu,,, jawablah pertanyaanku,,, Waktu,,, mengapa kamu terus membisu??? Waktu,,,, disini terasa sepi,, hanya ada kamu dan aku.